(Kompas, Senin, 10 Desember 2001)
Yogyakarta, Kompas -- Puisi berjudul Celana 1, Celana 2, dan Celana 3, karya penyair Joko Pinurbo (39) asal Yogyakarta, meraih Penghargaan Puisi Terbaik Pertama berupa Anugerah Sih Award (Anugerah Jeihan), penghargaan nasional yang dikeluarkan oleh Yayasan Pengembangan Rupa Seni Indonesia Bandung. Sedangkan dua pemenang Sih Award lain untuk Penghargaan Puisi Terbaik Kedua dan Ketiga masing-masing diraih oleh Oka Rusmini (34), dan Ulfatin CH (34), penyair wanita dari Bali dan Yogyakarta.
Pemberian penghargaan, dilaksanakan Sabtu (8/12) malam di Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta oleh penyair dan pemrakarsa penghargaan, sekaligus Pemimpin Jurnal Puisi, Prof Dr Sapardi Djoko Damono. Bersamaan dengan itu diluncurkan pula antologi puisi Mata Jendela, dan antologi cerpen dunia Sang Pendeta dan Kekasihnya, keduanya karya asli dan terjemahan Sapardi Djoko Damono.
Puisi Oka Rusmini yang memenangi penghargaan ini berjudul Pelabuhan Api, sedangkan puisi Ulfatin CH berjudul Rumah Masih yang Dulu. Puisi yang dinilai adalah puisi-puisi yang pernah dimuat pada berkala Jurnal Puisi antara 1 Juni 1997 hingga 5 September 2001. Ketiga penyair memperoleh sejumlah uang tunai, dan lencana emas yang sayangnya baru akan diberikan beberapa waktu lagi, karena proses pembuatan ketiga lencana emas itu terlambat jadi.
Pengumuman Juara I, II, dan III dilakukan oleh Ketua Dewan Juri sastrawan Dr Bakdi Soemanto, dibantu dua juri lain penyair Dr Suminto A Sayuti, serta Drs B Rahmanto.
Bakdi Soemanto mengemukakan, ketiga puisi Joko Pinurbo, Celana 1, Celana 2, dan Celana 3, dipandang sebagai satu kesatuan yang dalam bahasa novel sering disebut trilogi. "Dalam menentukan penilaiannya, dewan juri menggunakan unsur penilaian kepaduan seluruh unsur puisi, kelancaran ucap, ungkapan sederhana, jujur tetapi bernas, menawarkan kurang lebih kebaruan bagi jagad perpuisian Indonesia masa kini, serta kematangan berekspresi," kata Bakdi Soemanto sambil menambahkan tak dapat dipungkiri, dewan juri sangat dipengaruhi pandangan kesehariannya yang sedang menjadi jiwa zaman era sekarang.
Joko Pinurbo, dalam tahun 2001 memenangi dua penghargaan puisi yang lain yaitu salah satu pemenang Penghargaan Kumpulan Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta, dan Hadiah Sastra Lontar. (hrd)